Minggu, 10 November 2013

Nah, kalau yang ini solusi untuk kasus ketiga persamaan gelombang schrodinger dalam rintangan potensial ( potensial barrier) bentuk persegi.. Semangat sobat !!!


Yang ini solusi untuk kasus kedua persamaan gelombang schrodinger


Solusi kasus pertama tinjauan untuk persamaan gelombang schrodinger,,
baca, pahami, dan perhatikan !!!

ini penyelesaian dari penurunan rumus bebas waktu gelombang schrodinger
Mudahh kan konco - konco !!!



Rabu, 29 Mei 2013

Makalah Pencemaran Udara

MAKALAH PENCEMARAN UDARA



KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pencemaran lingkungan, pemanasan global, dan hujan asam” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang relevan dengan materi yang disajikan dalam makalah ini. Adapun materi yang dipaparkan adalah mengenai apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan, apa penyebab terjadinya hujan asam, bagaimana penipisan lapisan ozon terhadap penurunan manusia dan lingkungan, dan bagaimana upaya yang dapat ditempuh untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, hujan asam,penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun para pembacanya.







Medan, 20 April 2013




                                                                                                                       
   Penulis
                                                                    




DAFTAR ISI


1.      KATA PENGANTAR…………………………………………………………                        (1)
2.      DAFTAR ISI…………………………………………………………………..                        (2)       
3.      BAB I………………………………………………………………………….             (3)
a.       LATAR BELAKANG ……………………………………………………             (3)
b.      RUMUSAN MASALAH …………………………………………………                        (3)
c.       TUJUAN…………………………………………………………………..             (4)
4.      BAB II…………………………………………………………………………                        (4)
a.       PENCEMARAN LINGKUNGAN………………………………………..                        (4)
b.      PEMANASAN GLOBAL…………………………………………………                        (7)
c.       HUJAN ASAM……………………………………………………………             (8)
d.      PENIPISAN LAPISAN OZON……………………………………………                       (10)
5.      PENUTUP……………………………………………………………………..             (14)
a.       KESIMPULAN …………………………………………………………...                        (14)
b.      SARAN……………………………………………………………………             (14)
6.      DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….                        (15)
















BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), semakin tinggi pula kegiatan ekonomi manusia, di antaranya dengan semakin pesatnya perkembangan sector industri dan sistem transportasi. Sebagai konsekuensi logis, maka semakin dampaknya akan meningkatkan zat-zat polutan yang dikeluarkan dari kegiatan industri maupun transportasi tersebut. Keberadaan zat-zat polutan di udara ini tentu akan berpengaruh terhadap proses-proses fisik dan kimia yang terjadi di udara. Beberapa contoh efek negatif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi isu-isu global antara lain efek rumah kaca, pemanasan global, polusi,penipisan lapisan ozon, sampah, dan hujan asam.
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil tema “Pencemaran Lingkungan,Pemanasan Global,penipisan lapisan ozon, dan hujan asam” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.
B.      Rumusan Masalah
1.  Apa yang di maksud dengan pencemaran lingkungan, pamanasan global, penipisan lapisan ozon ,dan hujan asam ?
2. Bagaimana proses terbentuknya hujan asam ,pemanasan global dan lapisan ozon ?
3.  Bagaimana dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkunagan, pemanasan global, penipisan lapisan ozon,dan hujan asam terhadap kehidupan manusia dan lingkungan ?
4. Upaya apa sajakah yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, pamanasan global, penipisan lapisan ozon, dan hujan asam ?

C.     Tujuan
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan, pemanasan global,               penipisan lapisan ozon, dan hujan asam.
2.   Untuk mengetahui proses terbentunya lapisan ozon ,pemanasan global dan hujan asam.
3.   Untuk mengetahui dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan,  pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan hujan asam terhadap kehidupan manusia dan lingkungan.
4.   Untuk mengetahui upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, pemanasan global, penipisan lapisan ozon, dan hujan asam.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENCEMARAN LINGKUNGAN
A.1 Pengertian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran, menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidupzat,energi, dan/atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
A.2  Macam-macam Pencemaran Lingkungan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu A.2.1.    Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danausungailautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapibadaigempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
A.2.2.    Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisikkimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suarapanasradiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokalregional, maupun global.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
A.2.3.    Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
A.3 Penyebab Terjadinya Pencemaran Lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
  • Erosi dan curah hujan yang tinggi.
  • Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
  • Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
A.4    Dampak Pencemaran Lingkungan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemiaMerkuri (air raksa) dan siklodienadikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hatiOrganofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorinmerangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
A.5   Penanganan Pencemaran Lingkungan
A.5.1.     Remediasi :
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting (injeksi), dan bioremediasi.
A.5.2.     Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamurbakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
B.     PEMANASAN GLOBAL
B.1  Proses Terjadinya Pemanasan Global
Pemanasan global merupakan proses pemanasan pada bagian atmosfer karena untuk menghangatkan tumbuhan dari suhu yang dingin, sehingga tumbuhan dapat bertahan pada musim dingin. Cahaya matahari yang masuk ke bumi akan ditahan oleh lapisan ozon agar sinar yang masuk ke dalam bumi adalah sinar yang tidak membahayakan bagi makhluk hidup dan lapisan ozon akan mempertahankan suhu bumi agar tetap stabil. Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk gelombang pendek yang menembus atmosfer bumi kemudian berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. setelah mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer. Akan tetapi tidak semua gelombang panjang yang dipantulkan kembali oleh bumi dapat menembus atmosfer menuju angkasa luar karena dihadang dan diserap oleh gas-gas yang berada di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Peristiwa alam ini dikenal dengan efek rumah kaca.

Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca secara signifikan, sehingga menyebabkan akumulasi panas di atmosfer yang mempengaruhi sistem iklim global. Hal ini menyebabkan naiknya temperatur rata-rata bumi yang dikenal dengan pemanasan global. Pemanasan global pada akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan iklim, atau tepatnya perubahan beberapa variabel iklim seperti suhu udara dan curah hujan.

B.2 Dampak Pemanasan Global Bagi Manusia
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah .
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati.

C.     HUJAN ASAM
C.1 Pengertian Hujan Asam

HUJAN ASAM  diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.

C.2 Proses Terjadiya

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan.
        Hujan asam terdiri dari berbagai macam ion baik anion maupun kation. Kondisi keseimbangan ionnya adalah
[H] + [Nat] + [Na4] + 2[Ca2] = 2[SO421 + 2[S032] + [NOfl + [C1] + [OH] + [HCO3] + 2[CO32]
Hal utama yang mempengaruhi pH hujan adalah karbon dioksida (CO2) dalam bentuk asam karboksilik dalam air. Reaksi karbon dioksida adalah sebagai berikut
CO2 gas + H20 –> H2CO3 (2)
H2CO3 –>HCO3 + H (3)
HCO3 –>CO3 + H
Emisi SO2, NO, dan NH3 merupakan transformasi dari bentuk gas kemudian larut dalam air hujan dimana terjadi reaksi kimia antara gas dan air. Sulfur dioksida ditransformasikan sebagai berikut:
SO2+OH –> HOSO2
Dalam bentuk cair, reaksi lain dapat terjadi. Contohnya:
SO2 + H2O SO2 x H2O (14)
SO2 x H2O–> HSO3 + H (15)
HSO3 –> S032 + H
Nitirit oksida (NO) sangat cepat beroksidasi menjadi NO2, khususnya ketika bereaksi dengan ozon:
NO +O3–>NO2 +O2
Dari situ terlihat bahwa NO mengalami trasnformasi menjadi asam nitrit ketika bereaksi dengan hidroksida
NO2+OH–>HNO3

C.3 Dampak Hujan Asam Untuk Manusia

Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit.

C.4 Dampak Hujan Asam Untuk Lingkungan

Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati. Seperti halnya danau, Hutan juga mempunyai kemampuan untuk menetralisir hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi tingkat keasaman.

Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan metabolit sekunder yang potensial beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya tahuk mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut. Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama.

Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.

D. PENIPISAN LAPISAN OZON

D.1       Definisi dan Pembentukan Lapisan Ozon

            Ozon ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1840. Ozon merupakan molekul yang terdiri atas tiga atom oksigen yang dilambangkan dengan simbol O3. Meskipun ozon bisa ditemukan dalam jumlah yang kecil di semua lapisan atmosfer, namun karena adanya proses kimia dan radiasi, keberadaannya tidak terlalu signifikan. Hampir sekitar 90 persen dari jumlah ozon yang ada di atmosfer berada pada lapisan teratas yang dikenal dengan nama stratosfer, yang lokasinya sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi. Wilayah yang berisikan konsentrasi terbesar dari ozon ini dinamakan sebagai lapisan ozon.

            Ozon membentuk cairan berwarna biru tua pada suhu di bawah -112 C, dan cairan berwarna biru tua gelap pada suhu di bawah -193 C. Selain itu mempunyai bau yang keras, menusuk hidung serta terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus eletrik seperti kilat, dan oleh tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya dan bila terhisap dapat merusak paru-paru bahkan mampu menyebabkan kematian.

            Molekul oksigen tersebut terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini dikenal dengan nama photolysis. Lalu kedua atom oksigen tadi secara alamiah bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, kemudian terbentuklah ozon.
Reaksi Pembentukan Ozon :
                        Sinar Ultra Violet      →       O ─ O  +  O     →      O3

            Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang dikenal dengan nama lapisan ozon adalah kumpulan ozon yang terjadi dari hasil proses alamiah photolysis. Lapisan ozon ini berada pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas permukaan bumi.

            Selain terjadi proses pembentukan molekul ozon, secara alamiah terjadi juga proses penguraian O3. Sinar ultraviolet yang mempunyai energi tinggi dapat memutus ikatan rantai molekul ozon, sehingga molekul ozon tersebut kembali menjadi atom oksigen bebas (O) dan molekul oksigen (O2). Pada kondisi normal, tanpa adanya Bahan Perusak Ozon (BPO), reaksi pembentukan dan penguraian molekul Ozon terjadi dalam keadaan seimbang sehingga jumlah molekul Ozon di stratosfir relatif stabil.
Reaksi Penguraian Ozon :
                                          Sinar UV  + O3     ===>   O2 + O
                                          O + O3                   ===>   O2 + O2
                                          2O3                        <===>    3O2

D.2       Manfaat Lapisan Ozon
            Lapisan Ozon sangat bermanfaat bagi segala kehidupan di bumi karena ia berfungsi sebagai :
1)         Melindungi makhluk hidup yang ada di bumi dengan cara menyerap hampir 90% radiasi   sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Telah diketahui bahwa Sinar UV sangat berbahaya dan dapat menyebabkan :
a.     Penyakit kanker kulit
b.      Katarak
c.      Kerusakan genetik pada sel-sel manusia, hewan maupun tumbuhan.
d.      Penurunan sistem kekebalan hewan, tumbuhan dan organisme yang hidup di air
e.      Mengurangi hasil pertanian dan dan merusak tanaman
f.      Mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan, serta mengurangi jumlah      plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan- hewan laut.
2)  Memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia

D.3       Faktor Penyebab Penipisan Lapisan Ozon
            Berdasarkan hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Hal ini disebabkan karena adanya zat-zat pencemar udara yang merusak lapisan ozon. Zat-zat perusak ozon tersebut dikenal dengan nama Bahan Perusak Ozon (BPO), contohnya yaitu :
1)       Chlorofluorocarbon (CFC) dan Hydrochlorofluorocarbons (HCFC).            
          CFC yang berlebihan dikonsumsi oleh masyarakat modern dunia sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. CFC dapat melepaskan atom Chlorine dan dapat merusak lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat di dunia dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan penggunaan Freon pada alat AC, lemari es, dan alat pendingin lainnya merupakan salah satu bentuk yang  turut andil dalam pengrusakan lapisan ozon.
2)        Penggunaan CFC-11, CFC-12 dan CFC-114 secara luas juga digunakan pada produk dengan alat kerja penyemprot atau disebut aerosol spray seperti kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut (hair spray), minya wangi/parfum, insektisida, pembersih kaca (jendela), pembersih oven, produk-produk farmasi, cat, minyak pelumas.
3)       Penggunaan CFC-113 sebagai cairan pembersih (cleaning solvent) pada  proses pembuatan peralatan elektronik, penghilangan lemak (degreasing) logam selama proses fabrikasi.CFC-113 digunakan untuk dry-cleaning dan spot-cleaning pada industri tekstil.
4)        Haloncarbon yang digunakan dalam zat cair pemadam kebakaran (aerosol fire extinguiser) sepertiMethyl Bromide, Carbon Tetrachloride, dan Methyl Chloroform.
5)        Penggunaan methyl chloroform dan carbon tetrachloride sebagai bahan pelarut (solvent).

D.4       Mekanisme Penipisan Lapisan Ozon

            Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin atau bromin yang dihasilkan oleh zat/bahan perusak ozon seperti CFC dan Haloncarbon yang akan menghasilkan radikal khlor dan brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.

D.4.1    Reaksi Penipisan Ozon Stratosfer karena CFC
            Fotodisosiasi CFC :
                        CFCl3 + UV ==> CFCl2 + Cl
            Reaksi dengan O3 :
                        O3 + Cl      ==> ClO +  O2
                        ClO + O     ==> Cl + O2
            Hasil :
                        O3 + O    ==> 2O2
D.4.2    Reaksi Perusakan Ozon oleh Bromin
            Senyawa Bromine dipecah oleh sinar UV sehingga melepaskan Bromin, dan meng-katalisa perusakan Ozon :
                        O3 + Br ==> BrO + O2
                        BrO + O ==> Br + O2
            Hasil : 
                        O3 + O ==> 2O2

D.5       Dampak Penipisan Lapisan Ozon
            Apabila lapisan ozon semakin tipis, praktis akan mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut :
1)   Lapisan ozon akan membentuk lubang sehingga makin banyaknya sinar UV yang mencapai bumi, karena untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen. Hal ini sangat berbahaya terhadap kelangsungan makhluk hidup di bumi. Sinar ultraviolet dalam jumlah banyak dapat menyebabkan :
a.  Kanker kulit pada manusia
b.  Penyakit katarak pada mata manusia
c.  Rusaknya sistem imunisasi tubuh
d.  Perusakan genetik atau sel-sel hidup pada manusia dan hewan
e    Kehidupan laut, ekosistem, dan hutan pun akan terganggu bila volume sinar ultra ungu melebihi batas normal
f.   Menurunkan produktifitas pertanian.
g.  Dengan banyaknya radiasi gelombang pendek UV-B maka akan memicu     reaksi      kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan penambahan jumlah     reaksi fotokimia yang        menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam dan berakibat naiknya gangguan saluran pernapasan pada manusia.
2)   Gunung-gunung es di kutub utara akan mencair yang mengakibatkan naiknya permukaan    air laut dunia. Sehingga lambat laun daratan di bumi pun akan tenggelam
3)  Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang sering disebut sebagai “Global Warming”.Sebagian besar ozon stratosfer dihasilkan di kawasan tropis dan diangkut ke ketinggian yang tinggi dengan skala besar putaran atmosfer semasa musim salju hingga musim semi. Umumnya kawasan tropis memiliki ozon yang rendah.

D.5 Pencegahan Penipisan Lapisan Ozon

D.5.1       Pencegahan dari Penipisan Lapisan Ozon
            Dalam memelihara lapisan ozon, seluruh masyarakat di dunia harus bertindak yaitu dengan cara :
1)   Mengurangi atau tidak menggunakan lagi produk-produk rumah tangga  yang mengandung zat-zat yang dapat merusak lapisan pelindung bumi (Bahan Perusak Ozon) dari sinar UV.
2)  Menggunakan selalu produk-produk yang berlogo ramah ozon.
                        3)  Menggunakan alat pemadam api yang tidak mengandung Haloncarbon.
4)   Memeriksa dan merawat peralatan pendingin/pengatur suhu dan sistem pemadam api secara berkala untuk memastikan tidak adanya kebocoran BPO (CFC, HCFC atau Halon)
5)   Memastikan bahwa CFC/HCFC/Halon yang ada di dalam sistem diambil kembali (recovery) dan didaur ulang (recycle) dalam proses perawatan dan perbaikan sistem pendingin atau pemadam api.
6)    Mengirim CFC/HCFC/Halon yang sudah tidak terpakai ke fasilitas pengolahan BPO bekas seperti Halon Bank, Pusat Reklamasi CFC atau Pemusnahan BPO.
7)    Mengganti alat-alat kebutuhan yang berpotensi menghasilkan zat-zat perusak ozon dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan misalnya pembangkit tenaga listrik dari sel surya, angin atau arus air terjun/turbin.
8)    Diperlukan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam             program perlindungan lapisan ozon, pemahaman mengenai penanggulangan penipisan          lapisan ozon, memperkenalkan bahan, proses, produk, dan teknologi yang tidak merusak             lapisan ozon dengan cara mengadakan seminar “Save Our Earth”.
9)    Tidak membakar hutan maupun menebang pohon-pohon secara liar.


PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
2.      Pemanasan global merupakan proses pemanasan pada bagian atmosfer karena untuk menghangatkan tumbuhan dari suhu yang dingin, sehingga tumbuhan dapat bertahan pada musim dingin.
3.      Hujan asam  diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
4.      Lapisan ozon rusak karena ozon itu bereaksi dengan bahan-bahan kimia perusak ozon di statosfer. Bahan perusak ozon (BPO) itu terdiri dari Hidrokarbin yang berklorin.

B.     SARAN
Agar pemerintah dan masyarakat baik dari kalangan industry maupun umum, untuk bekerja sama dalam menjalankan peraturan yang berkaitan dengan upaya penurunan polusi udara agar dapat terlaksana dan diterapkan dengan baik dan seksama. Dengan penurunan polusi udara diharapkan akan mampu mencegah terjadinya hujan asam yang membawa akibat buruk tidak hanya terhadap lingkungan namun terhadap kelangsungan hidup manusia.



















DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.Cause and Effects of Acid Rain. Diperoleh dari : http://www.buzzle.com/articles/ causes-and-effects-of-acid-rain.html.

Anonim.2010. Penipisan lapisan ozon. Diperoleh dari : http://www.wikipedia.ac.id

Howard,Rhonda.2010.Acid Rain and Heart Disease. Diperoleh pada:http://www.ehow.co.uk/about 5640136 acid-rain-heart-disease.html.

Likens,Gene.2010.Pemanasan global. Diperoleh dari:http://www.eoearth.org/article/pemanasan global/topic.

Ophardt, C.O.,2003.Pencemaran lingkungan. Diperoleh
dari:http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook.